Sabtu, 24 Desember 2016

Pulvis dan Pulveres






Farmasetika dasar
 (Pulvis dan Pulveres)
Disusun oleh:
1.     Agung Tri Putra
8. Juita Megayani
2.   Agung Pramono
9. Mahrunnisa
3.   Cica Utami
10. Nining Herlina W
4.   Dewi Mayang Sari
11. Novles Juwita
5.   Dwi Erica
12. Ratih Purwasih
6.   Elda Yeni
13. Sarto Bagio
7.   Friska Mairista
14. Seza Septiani

AKADEMI FARMASI AL-FATAH
                  BENGKULU
2016
























DAFTAR ISI










KATA PENGANTAR



            Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW dan para sahabat dari dulu, sekarang hingga ahir zaman.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Ibu Elmitra, M.Farm., Apt yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pulvis dan Pulveres” karena telah menyelesaikan makalah yang merupakan tugas dan kewajiban kami sebagai mahasiswa.
Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan, “Bahwa tidak ada gading yang tak retak dan bukanlah gading kalau tidak retak” oleh karena itu dengan segala kerendahan hati mohon kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT, kami berserah diri. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan memberi manfaat bagi semua. Amin, Ya Rabal ‘Alamiin.


Bengkulu, 20 November 2016

   Penyusun





BAB  I

PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG

Dalam ilmu farmasi, sediaan serbuk dapat diartikan sebagai campuran homogen dua atau lebih bahan obat yang telah di haluskan, dan ditujukan untuk pemakaian luar. Pemggunaan obat dalam bentuk serbuk sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama bagi anak-anak maupun orang dewasa yang susah atau sulit meminum obat baik dalam bentuk tablet, pil, ataupun kapsul. Serbuk merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang berkhasiat untuk mencegah infeksi pada luka di permukaan kulit.
Serbuk dapat mengandung sejumlah kecil cairan yang disebarkan secara merata pada ampuran bahan padat atau mungkin juga keseluruhan serbuk yang terdiri dari bahan padat yang kering. Serbuk dapat pula dibuat sebagai bahan obat dari tumbuh-tumbuhan yang dikeringkan secara alamiah atau merupakan dua atau lebih campuran unsure kimia murni. Serbuk yang terbuat dari bahan kimia yang ada baik kasar, cukup kasar , halus , dan sangat halus.
Serbuk bagi (pulveres) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama dibungkus dengan kertas perkamen atau pengemas lain yang cocok. Sedangkan serbuk tak terbagi atau serbuk tabor (pulvis) adalah serbuk ringan yang digunakan untuk pemakain topical dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang untuk memudahkan penggunaan pada kulit. Serbuk mempunyai luas permukaan yang luas, sehingga serbuk mudah terdispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang dipadatkan.
Kekurangan serbuk sebagai bentuk sediaan adalah keengganan pasian meminum obat yang pahit atau rasa  yang tidak enak, kesulitan untuk menjaaga agar serbuk tidak terurai. Karena kandungan zat aktif  pada serbuk dapat dengan mudah mencair atau susah menyeragamkan dosis. Pembuatan sediaan serbuk sangat penting untuk diketahui untuk dapat di terapkan pada pelayanan kefarmasian khususnya di apotek, puskesmas, dan rumah sakit.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.    Apa yang dimaksud dengan serbuk ?
2.    Apa yang dimaksud dengan pulveres ?
3.    Apa saja syarat-syarat serbuk ?
4.    Bagaimana pembuatan serbuk dengan bahan-bahan ?
5.    Bagaimana cara pembuatan serbuktak ter bagi (pulvis) ?


1.3  TUJUAN

1.    Untuk mengetahui lebih mendalam aturan dalam pembuatan serbuk
2.    Untuk mengetahui apa itu puveres
3.    Untuk mengetahui syarat-syarat serbuk
4.    Untuk mengetahui cara pembuatan serbuk dengan bahan-bahan
5.    Untuk mengetahui cara pembuatan serbuk tak terbagi (pulvis)

















BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 SERBUK BAGI (PULVERES)

     Serbuk adalah campuran kering bahan obat/zat kimia yang dihaluskan untuk pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar. Serbuk bagi atau pulveres merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok untuk sekali minum.
       Pada umumnya penulisan resep untuk serbuk bagi yang ditulis oleh dokter terdiri dalam dua bentuk :
1.    Ditulis jumlah obat untuk seluruh serbuk dan lalu dibagi menjadi beberapa bungkus :
Contoh resep :
R/ Asetosal       10
     m.f pulv    No XX

2.     Ditulis jumlah untuk setiap bungkus serbuknya dan membuat beberapa bungkus :
     Contoh resep :
   R/ Asetosal 0,5
   m.f pulv dtd no XX

Pada cara kesatu dan resep I ditimbang 10 gram Asetosal kemudian digerus lalu dibagi menjadi 20 bungkus. Sedangkan cara kedua ditimbang sebanyak 20 x 0,5 g kemudian digerus lalu dibagi menjadi 20 bungkus.
Agar dapat terbagi tepat, maka campuran serbuk sering ditambah zat tambahan yang bersifat netral, seperti Saccharum Lactis, Saccharum album, sampai berat serbuk tiap bungkusnya 500 mg. Saccharum album rasanya manis sehingga dapat berfungsi sebagai pemberi rasa, tetapi serbuk mudah basah dan tidak cocok untuk penderita Diabetes.
Serbuk dibagi tanpa penimbangan tetapi untuk menjamin pembagian yang sama, maka pembagian dilakukan tidak lebih dari 20 bungkus. Apabila lebih maka serbuk harus dibagi dua dengan cara ditimbang sama banyak, baru kemudian dibagi.
Penyimpangan berat masing-masing serbuk terhadap yang lain adalah paling besar 10 %. Serbuk bagi dikemas dalam kertas perkamen, yang mengandung zat higroskopis dalam kertas berlilin.
Keseragaman bobot serbuk diuji dengan cara : Timbang isi dari 20 bungkus satu persatu, campur isi ke-20 bungkus tadi timbang sekaligus dan hitung bobot rata-rata. Penyimpangan antara penimbangan, satu persatu terhadap bobot isi rata-rata tidak lebih dari 15% dari tiap 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% untuk tiap 18 bungkus yang lain.

2.2  CARA PEMBUATAN

Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat satu persatu, sedikit demi sedikit dan dimulai dari bahan obat yang jumlahnya sedikit, kemudian diayak, biasanya menggunakan pengayak nomor 60 dan dicampur lagi.
Beberapa petunjuk :
1.         Jangan mencampur obat berkhasiat keras dalam keadaan tidak diencerkan
2.         Bila bagian-bagian serbuk mempunyai BJ yang berlainan masukkan dulu serbuk yang BJnya besar baru kemudian masukkan serbuk yang BJnya rendah dan diaduk.
3.         Jangan menggerus bahan-bahan serbuk dalam jumlah banyak sekaligus.
4.         Dalam membuat serbuk lebih baik bila bahan-bahan baku kering. Maka itu untuk menggerus serbuk kristal lebih baik menggunakan mortir panas.
5.         Cara mencampur camphora dalam serbuk dilakukan dengan melarutkan camphora dengan spiritus fortior dalam mortir.
6.         Cara mencampur ekstrak kental dengan serbuk dilakukan dengan mengencerkan dulu ekstraknya dengan cairan penyari yang cocok dalam mortir panas, kemudian diserbukkan dengan bantuan bahan tambahan saccharum lactis atau amylum oryzae
7.         Cara mencampur tinktur dan ekstrak liquid dengan serbuk adalah bila jumlahnya banyak maka tinktur atau ekstrak diuapkan diatas tangas air hingga hampir kering lalu ditambahkan saccharum lactis dan diaduk sampai kering. Bila jumlahnya sedikit cukup dengan menggunakan mortir dan stamfer panas saja.

Bila kandungan zat berkhasiat mudah menguap atau rusak karena pemanasan maka dilakukan sebagai berikut :
1.      Ambil zat berkhasiatnya saja, seperti Opii Benzoica Tinctura, Camphorae Solutio Spirituosa dan Iodii Tinctura, apabila diketahui isi zat berkhasiatnya.
2.      Bila isi zat berkhasiat tidak diketahui, maka tincture atau ekstrak cair diteteskan pada mortir yang berisi saccharum lactis diatas tangas air dan diaduk.
8.      Oelaeo sacchara atau gula berminyak dibuat dengan cara 2 gram saccharum lactis ditambah 1 tetes minyak eteris (oleum anisi/ oleum foeniculi/ oleum menthae piperitae).
9.      Campuran serbuk yang dapat menjadi basah maka masing-masing serbuk dicampur dengan bahan yang inert, setelah itu baru keduanya dapat dicampur. Campuran tersebut dapat menjadi basah karena :
1.    Keluarnya air kristal, contohnya Calcii Chloridum.
2.    Terjadinya senyawa baru dengan air kristal yang lebih sedikit cotoh campuran Magnesii sulfas dengan Natrii Bicarbonas.
3.    Penurunan tekanan uap relative (titik eutektikum)
10.     Serbuk yang dalam resep ditambahkan tablet, bila terdapat zat aktif dalam bentuk serbuk maka ditambahkan zat aktifnya saja. Jika tidak terdapat maka tablet digerus kemudian di ayak, baru dapat dicampur dengan serbuk lainnya.

2.3 PEMBUATAN SERBUK DENGAN BAHAN-BAHAN

·           Trituration, Mencampur bahan obat dalam lumpang, cara ini sering dilakukan di Rumah Sakit, Puskesmas dan Apotek dalam skala kecil.
·           Spatulasi, sejumlah serbuk obat digerus diatas selembar kertas atau tatakan pembuat pil dengan gerakan spatula obat. Keuntungan dari cara triturasi yaitu kehilangan bahan obat lebih sedikit dan cocok untuk bahan-bahan obat yang mempunyai sifat dan keadaan yang sama. Tidak cocok untuk yang mengandung satu atau lebih bahan berkhasiat keras.
·           Pengayakan, Dicampur dengan cara melewatkannya melalui ayakan, umumnya menghasilkan produk yang agak halus.
·           Tumbling, pencampuran serbuk dengan mengguling-gulingkan serbuk yang ditutup dalam suatu wadah besar, biasanya diputar oleh mesin secara mekanik, cara ini dilakukan pada skala industri.

2.4  KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

Keuntungan sediaan obat serbuk dibandingkan sediaan bentuk lainnya adalah :
a.       Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih mudah larut daripada bentuk sediaan oral lain, sehingga dengan segera dapat memberikan efek terapi.
b.      Lebih mudah untuk ditelan dibanding sediaan padat lainnya.
c.       Lebih stabil dibanding sediaan cair.
d.      Lebih mudah dalam pengaturan dosis.

Sedangkan kerugian bentuk sediaan serbuk adalah :
1.    Obat yang tidak tahan terhadap pemaparan diudara akan rusak dengan bentuk sediaan ini.
2.    Obat yang pahit, menimbulkan rasa mual dan muntah, begitu pula obat yang korosif tidak dapat dibuat dalam bentuk sediaan ini.
3.    Sukar untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak.
4.    Tidak dapat disimpan lama
5.    Durasi efek dan waktu mulai berefek tidak dapat diatur.

2.5 SYARAT-SYARAT SERBUK

           
-          Kering
-          Halus
-          Homogen
-          Memenuhi uji keseragaman bobot (seragam dalam bobot) atau keseragaman kandungan ( seragan dalam zat yang terkandung ) yang berlaku untuk serbuk bagi/pulveres yang mengandung obat keras, narkotika, dan psikotropika.

2.6 Contoh Resep Pulveres


 I.      R E S E P
Dr. BAYU

SIP 789 / IDI / 2005

Jln. Betungan No 5 Bengkulu                      Telp.26774

R /    Acidi Acetylosalicil                         10  g
         Sacch. Lact                                       q   s
         m.f. pulv div in p. seq                      No. xx
         5. 3 dd 1
Pro : Dani



II .  KELENGAKAPAN RESEP

Dr. BAYU
SIP 789 / IDI /2001
Jln. Betungan No 5 Bengkulu                       Telp. 26774

No.003                                                     Kendari ,2 November  2016
R / Acidi Acetylocalicyl                          10 g
Sacch . lact                                               q  s
M.f pulv div in p. seq                               No . xx
Pro         :     Dani
Umur     :     20 tahun
Alamat   :     Jln Kancil No. 9
  
Ket      :   R     :   Recipe         =    ambillah
                m.f  :   misce fac      =    campur, buat
                div  in p .seq             :    divide in patres  sequales
                                                =     bagilah dalam bagian yang sama
                pro                          =     untuk


III.    PERMASALAHAN
Meracik serbuk terbagi.

IV.    PENYELESAIAN MASALAH
Bahan Acid di masukan ke dala lumpang,lalu sacch.lact di masukkan, kemudian gerus hingga homogen dan bagi kedalam 20 bungkus.

V.       URAIAN BAHAN

1.      Acidi Acetylosalicicyl ( FI Edisi III,hal.43 )

Nama  resmi              : ACIDUM ACETYLSALICYLICUM
Sinonim                     : Asam Asetilsalasilat
Pemerian                   : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih,  
                                      tidak berbau atau hampir tidak berbau ,rasa asam.
Kelarutan                  : Agak sukar  larut dalam air, mudah larut dalam  etanol                                    larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
 Penyimpanan           : Dalam wadah tertutup baik.
 Penggunaan              : Analgetikum yaitu obat yang megurangi  atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangan kesadaran dan anti piretikum yaitu obat untuk  menurunkan suhu tubuh yang tinggi.
  

2.      Lactosum ( FI Edisi III, hal.338 )

                Nama  resmi               : ACIDUM ACETYLSALICYLICUM
                Sinonim                     : Asam Asetilsalasilat
                Pemerian                    : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih,  tidak   berbau atau hampir berbau
                Kelarutan                   : Agak sukar  larut dalam air, mudah larut dalam   
                                                      etanol (95%) P,  larut dalam kloroform P          

                 Penyimpanan            : Dalam wadah tertutup baik.                                 Penggunaan                  :  Analgetikum yaitu obat yang megurangi  atau
                                                     melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangan
                                                     kesadaran dan anti piretikum yaitu obat untuk
                                                     menurunkan suhu tubuh yang tinggi.



VI.      PERHITUNGAN / PENIMBANGAN BAHAN
Acidi Acetylosalicyl                            10 g
 Sacch. Lact                                         q s

 DM Acidi Acetylosalicyl                    1/8
          n/20 = 20/20 x 1/8 = 1/8 

 Acidy Acetylosalicyl  10 g     
 maka   :     10/20 = 0,5 gram

untuk 1x pakai      : 1 x 0,5 gram = 0,5 g < 1 (tidak over dosis)
untuk 1 hari pakai : 3 x 0,5 gram = 1,5 g < 8 (tidak over dosis)

presentase :
untuk 1x pakai       : 0,5/1 x 100% = 50 % < 100% (TOD)
untuk 1 hari pakai   : 1,5/8 x 100 % = 18,75 < 100 % (TOD)

             VII.   CARA KERJA
1).     Siapkan Alat dan Bahan
2).     Setarakan Timbangan
3).     Timbang :
         Acidi Acetylosalicyl  0,5  g
         Sacch Lact  secukupnya
4).     Masukkan Sacch Lact    secukupnya, lalu masukkan Acidi  Acetylosalicyl     sedikit  demi sedikit kedalam lumpang yang sudah berisikan  Sacch Lact, gerus hingga homogen.        
         
5).     Keluarkan dari lumping, bagi campuran menjadi 20 bagian yang sama.
6).     Bungus obat dengan kertas perkamen dan masukkan kedalam sak Obat
7).     Beri etiket putih.

II.    W A D A H
        Kertas Perkamen dan Pot  Obat






III.    E T I K E T
Apotek Bina Husada
Jl. Asrama Haji No. 17 Telp. (0401) 3190193
                             Apoteker : TANTRI
                              SIK         : F 11. 00113
 No        :    003                               Tgl. 21-10-2011
 Nama   :    Dani
 Aturan Pakai   :  3 X Sehari   1……   Sendok Teh
                                                           Sendok Makan
                                                           Bungkus
                                                           Kapsul 


Sebelum / Sesudah Makan













2.8 SERBUK TAK TERBAGI (PULVIS)

            Serbuk tak terbagi Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi –bagi. Serbuk oral tak terbagi (Pulvis) terbatas pada obat yang relatif tidak poten seperti laksansia, antasida, makanan diet dan beberapa jenis analgetik tertentu dan pasien dapat menakar secara aman dengan sendok teh atau penakar lainnya. Serbuk tak terbagi lainnya adalah serbuk gigi dan serbuk tabur yang keduanya digunakan untuk pemakaian luar.
  Pulvis dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, antara lain : Pulvis Adspersorius (Serbuk Taburbedak), Pulvis dentrificus (Serbuk gigi), Pulvis sternutatorius (Serbuk bersin), Pulvis efervesen
a.    serbuk tabur (pulvis) adalah serbuk ringan yang digunakan untuk pemakain topical dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang untuk memudahkan penggunaan pada kulit, Umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.

b.    Pulvis dentrificus (Serbuk gigi) biasanya mengandung carmin sebagai pewarna yang dilarutkan lebih dahulu dalam kloroform atau etanol 90%


c.    Pulvis sternutatorius (Serbuk bersin) adalah serbuk untuk dihisap hidung, oleh karena itu serbuk harus halus sekali


d.   Pulvis efervesen, serbuk biasa yang sebelum diminum dilarutkan dahulu dalam air dingin atau air hangat, serbuk ini mengeluarkan gas CO2 yang kemudian membentuk larutan yang jernih. Serbuk ini merupakan campuran antara senyawa asam (Asam sitrat, Asam Tartat) dengan basa (Na-Karbonat, Na-Bikarbonat). Dalam pembuatannya, bagian asam maupun basa harus dikeringkan secara terpisah. Gas CO2 (Karbon Dioksida) digunakan untuk pengobatan, mempercepat absorpsi atau untuk meyegarkan rasa larutannya.

Syarat-syarat pulvis
1.    Harus halus, tidak boleh ada butiran-butiran kasar.
2.    Talk, kaolin dan bahan mineral lainnya harus bebas dari bakteri Clostridium tetani, C. welchii dan Bacillus anthracis serta disterilkan dengan cara D (cara kering).
3.    Tidak boleh digunakan untuk luka terbuka.




Keuntungan dan kerugian Sediaan Bentuk Serbuk
Keuntungan bentuk Pulvis, antara lain:
1.    Lebih leluasa dalam menggunakannya.
2.    Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat dibuat dalam bentuk serbuk.
3.    Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan penderita.
Kerugian Bentuk Pulvis, antara lain:
1.    Yang dapat dibuat pulvis hanyalah obat-obat tertentu.
2.    Pada penyimpanan kadang terjadi lembap atau basah.




















BAB III

PENUTUP



3.1 KESIMPULAN

1.         Serbuk adalah campuran kering bahan obat/zat kimia yang dihaluskan untuk pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar. Serbuk bagi atau pulveres merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok untuk sekali minum. Serbuk tak terbagi adalah sebuk yang tidak tebagi-bagi.
2.         Serbuk bagi atau pulveres merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok untuk sekali minum.
3.         Syarat serbuk, antara lain :
-          Kering
-          Halus
-          Homogen
-          Memenuhi uji keseragaman bobot (seragam dalam bobot) atau keseragaman kandungan ( seragan dalam zat yang terkandung ) yang berlaku untuk serbuk bagi/pulveres yang mengandung obat keras, narkotika, dan psikotropika.









DAFTAR PUSTAKA


1.      Anief, Moh., 1999, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
2.      Anonim., 1992, Ilmu Resep I, Sekolah Menengah Farmasi, Makassar.