GEOSTRATEGI
INDONESIA
(KETAHANAN
NASIONAL)
Disusun Oleh Kelompok 3 :
1. Elda
Yeni
2. Ereski
Citra
3. Ferly
Sasmita
4. Friska
Mairista
5. Frengki
Mandala Putra
AKADEMI FARMASI AL-FATAH BENGKULU
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang
telah memberi rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan
kita Nabi besar Muhammad SAW dan para sahabat dari dulu, sekarang hingga ahir
zaman.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan
terimakasih yang tak terhingga kepada bapak Drs. Sazili yang telah memberikan
ilmu dan bimbingannya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “GEOSTRATEGI INDONESIA (Ketahanan Nasional)” karena telah
menyelesaikan makalah yang merupakan tugas dan kewajiban kami sebagai
mahasiswa.
Dalam makalah ini kami menyadari masih
banyak kekurangan dan kesalahan, “Bahwa tidak ada gading yang tak retak dan
bukanlah gading kalau tidak retak” oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati mohon kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT, kami
berserah diri. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan memberi manfaat
bagi semua. Amin, Ya Rabal ‘Alamiin.
Bengkulu, 5 November 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan
militer atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD
1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi
doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi
Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan sebagainya, maka ia
menjadi amat berbeda wajahnya dengan yang digagaskan oleh Haushofer, Ratzel,
Kjellen dan sebagainya.
Aspek-aspek yang dilihat pada geostrategi Indonesia adalah aspek kesatuan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Salah satu
cara yang dilakukan Indonesia atau strateginya adalah dengan demokrasi. Untuk
sejahtera dan aman diperlukan demokrasi yang akan menyatukan keragaman.
Walaupun demokrasi bukan satu-satunya cara hanya salah satu cara yang ditempuh
Indonesia. Karena Indonesia adalah negara yang beraneka ragam, yang tidak
sedikit masyarakatnya masih menganut paham paternalistik (adalah sebuah sistem
sosial yang menggunakan ukuran laki-laki yang menentukan dalam suatu keluarga
(lebih utama mementingkan laki-laki). Contoh kasus yang masih terjadi dimasa
sekarang ini di daerah Batak, Sumatera Utara misalnya itu hukum kekerabatannya
adalah paternalistik.)
Geostrategi Indonesia diartikan pula
sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang
diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Ini
diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam
masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945. Geostrategi
Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang
tersebut, maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan ketahanan Nasional?
2.
Bagaimana konsepsi Ketahanan Nasional?
3.
Apa saja hakikat Ketahanan Nasional?
4. Apa saja asas Ketahanan Nasional?
5. Apa saja sifat Ketahanan Nasional?
6.
Apa saja pengaruh aspek ketahanan Nasional terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia
Sejak lahir,
manusia dibekali kemampuan untuk menghadapi hidupnya secara dinamis. Manusia
dibekali ketahanan fisik dan non fisik; ketahanann fisik sifatnya makin lemah
tetapi dapat diperlambat dengan perawatan; ketahanan non fisik semakin banyak
mengalami pengalaman dalam menyikapi hidup akan semakin dewasa. Ketahanan fisik
dan non fisik ini harus bersinergi dalam setiap individu untuk mencapai
ketahanan nasional, seperti tersirat dalam syair lagu Indonesia Raya: Bangunlah
jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya.
Wawasan
Nusantara yang dipahami sebagai landasan visional adalah geopolitik, yaitu cara
mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografi. Sedangkan
Geostrategi bangsa Indonesia adalah ketahanan nasional, yang juga adalah landasan
misional, yaitu untuk mewujudkan integrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang berdimensi astagatra, yaitu
segenap kehidupan nasional yang meliputi aspek trigatra (kondisi dan posisi geografi, sumber kekayaan alam, dan
kependudukan) dan aspek pancagatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan keamanan).
Meningkatkan
ketahanan nasional identik dengan pembangunan nasional, Wawasan Nusantara
sebagai landasan visional untuk mengidentifikasi kondisi dalam rangka menjamin
persatuan dan kesatuan, sedang ketahanan nasional menjamin persatuan dan
kesatuan dengan mengantisipasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan
(AGHT)
2.2 Latar Belakang Ketahanan Nasional
Sejak
proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan negara
Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan ancaman dari dalam maupun luar
negeri yang nyaris membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Tapi kita
mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya terhadap ancaman dari luar
antara lain agresi militer Belanda dan dari dalam, mampu menegakkan wibawa
negara dengan menumpas gerakan separatis Partai Komunis Indonesia (PKI),
DI/TII; bahkan merebut kembali Irian Jaya.
Dengan
posisi dan kondisi geografis, potensi sumber kekayaan alam (SKA), serta
besarnya jumlah penduduk yang dimiliki, Indonesia menjadi ajang persaingan
kepentingan dan perebutan pengaruh negara-negara besar (adikuasa). Hal ini
secara langsung dan tidak langsung dapat menimbulkan dampak negatif terhadap
aspek kehidupan dan dapat mempengaruhi , membahayakan kelangsungan hidup dan
eksistensi NKRI.
Kemampuan
bangsa Indonesia mempertahankan negaranya untuk tetap berdiri, merupakan bukti
bahwa kita memiliki keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam mengatasi setiap bentuk AGHT dari mana pun datangnya. Dalam
memperthankan dan mengembangkan eksistensi pada masa yang akan datang, kita
harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan dan perlu dibina secara
berkelanjutan.
Republik
Indonesia bukan negara yang menjalankan pemerintahan atas dasar kekuasaan
semata yang menciptakan sistem yang otoriter, tetapi negara hukum. Hukum sebagai
pranata hidup disusun untuk kepentingan seluruh rakyat dan bangsa untuk menjaga
ketertiban hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara, yang berlandaskan UUD
1945 dengan pemerintahan yang tidak absolut, kedaulatan ditangan rakyat.
Sedangkan pemerintahan dituangkan dalam kelembagaan tinggi negara dan tata
kelembagaan negara. Sistem negara bersifat demokratis yang tercermin dalam
pengambilan keputusan yang berdasarkan kepentingan dan aspirasi rakyat.
Kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahan nasional yang didasari oleh
landasan idiil Pancasilam landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan
visional wawasan nusantara. Ketahanan Nasional adalah kondisi yang harus
dimiliki dalam semua aspek kehidupan dalam wadah NKRI.
2.3 Pokok-Pokok Pikiran Ketahanan Nasional
Dalam memperjuangkan kelangsungan hidup, suatu bangsa senantiasa
dihadapkan pada AGHT yang datang dari manapun. Untuk itu diperlukan keuletan
dan ketangguhan dari setiap warganya yang dinamakan Ketahanan Nasional
1)
Manusia Berbudaya
Sebagai
makhluk Allah, manusia diciptakan sempurna karena memiliki kelebihan dari
makhluk lain yaitu naluri, akal, dan kemampuan mengembangkan pikiran. Oleh
karena itu, manusia berbudaya senantiasa
a.
Berhubungan dengan Allah disebut agama
b.
Berhubungan dengan cita-cita disebut ideologi
c.
Berhubungan dengan kekuatan/kekuasaan
disebut politik
d.
Berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
disebut ekonomi
e.
Berhubungan dengan manusia disebut sosial
f.
Berhubungan dengan rasa keindahan
disebut seni budaya
g.
Berhubungan dengan pemanfaatan alam
disebut iptek, dan
h.
Berhubungan dengan rasa aman disebut hankam
Ketahanan
nasional adalah konsepsi dalam pengaturan dan penyelenggara kesejahteraan dan
keamanan dalam kehidupan nasional. Kehidupan nasional dapat dibagi menjadi :
a.
Trigatra alamiah/statis : geografi,
sumber kekayaan alam, demografi, dan
b.
Pancagatra sosial/dinamis : ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan (ipoleksosbudhankam).
2)
Ketahanan nasional dalam Pancasila
Tujuan
nasional menjadi okok pikiran dalam Tannas karena suatu organisasi, apapun
bentuknya, akan selalu berhadapan dengan masalah internal dan eksternal dalam
proses mencapai tujuan. Demikian juga dengan negara, karena itu perlu persiapan
dalam menghadapi masalah tersebut. Falsafah dan ideologi juga menjadi pokok
pikiran Ketahanan Nasional. Hal ini tampak pada makna falsafah dalam pembukaan
UUD 1945.
a.
Alinea I bermakna kemerdekaan adalah hak
segala bangsa dan penjajahan bertentangan dengan HAM.
b.
Alinea II bermakna adanya masa depan
yang harus dicapai
c.
Alinea III bermakna bila negara ingin
mencapai cita-citanya, maka kehidupan harus mendapatkan ridho Allah yang
merupakan dorongan spritual
d.
Alinea IV menegaskan cita-cita yang
harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah NKRI.
3.1 Pengertian dan Hakikat Ketahanan Nasional
3.1.1 Pengertian Ketahanan Nasional
Istilah
ketahanan nasional merupakan gagasan Bung Karno yang diucapkan tahun 1958 di
Kotaraja (kini Banda Aceh). Alangkah
besar hati kita menerima jikalau satu bangsa ingin menjadi besar dan kuat,
bangsa itu harus memenuhi tiga syarat, harus mempunyai tiga kethanan: nomor
satu ketahanan militer, nomor dua ketahanan ekonomi, nomor tiga ketahanan jiwa.
Ketahanan nasional
Indonesia adalah kondisi dinamik
bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi. Tannas berisi ketangguhan dan keuletan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,
gangguan, hambatan, dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar
negeri dan untuk menjamin identitas
integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mencapai tujuan nasional.
Dalam
pengertian itu, Tannas adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan.
Kondisi itu harus dibina terus-menerus secara sinergi mulai dari pribadi,
keluarga, wilayah, dan negara. Proses berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi
tannas dilaksanakan dengan pemikiran geostrategi, yaitu konsepsi yang dirancang
dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografi
Indonesia. Konsepsi tersebut ialah konsepsi ketahanan nasional.
3.1.2 Pengertian Konsepsi
Konsepsi
tannas Indonesia adalah konsepsi
pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang selaras, serasi, dan seimbang dalam seluruh
aspek kehidupan secara utuh menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD
1945, dan wawasan nusantara. Dengan kata lain, konsepsi tannas Indonesia
merupakan s nasional dengan sarana untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan
bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan
pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Kesejahteraan
adalah kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai
nasional demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat secara adil dan merata.
Sedangkan keamanan adalah kemampuan
bangsa untuk melindungi nilai-nilai nasional terhadap AGHT dari dalam maupun
luar negeri.
3.1.3 Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia
a.
Hakikat Tannas Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
b.
Hakikat Tannas Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara selaras, serasi, seimbang dalam seluruh aspek
kehidupan nasional.
3.3 Asas Ketahanan Nasional Indonesia
Asas
Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai
Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.
1. Asas
kesejahteraan dan keamanan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dlam
sistem kehidupan nasional, yaitu :
a. Melindungi
segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia (kemanan)
b. Memajukan
kesejahteraan (kesejahteran)
c. Mencerdaskan
kehidupan bangsa (kesejahteraan)
d. Turut
menjaga ketertiban dunia (keamanan)
2. Asas
Komprehensif Integral
Sistem
kehidupan nasionak mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa yaitu geografi,
sumber kekayaan alam, demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.
3. Asas
Wawas ke Dalam dan Wawas keluar
a. Wawas
ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional
yang berdasarkan nilai-nilai kemandirian, proporsional untuk meningkatkan
kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.
b. Wawas
ke luar untuk mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan
strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan berpengaruh
terhadap duinia internasional.
4. Asas
Kekeluargaan
Asas
Kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong
royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam hidup bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
3.4 Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
1. Mandiri
Kemandirian (independency) merupakan persyarat untuk menjalin kerja sama yang
saling menguntungkan dalam perkembangan global (independent)
2. Dinamis
Ketahanan Nasional tidak dapat
stabil/tetap, ia dapat meningkat dan menurun tergantung situasi dan kondisi
bangsa, negara, serta lingkungan strategisnya.
3. Wibawa
Makin tinggi ketahanan nasional, makin
tinggi pula kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan
negara Indonesia.
4. Konsultasi
dan Kerja Sama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak
mengutamakan sikap konfrontasi dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan
dan kekutan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerja
sama, serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan
kepribadian bangsa.
4.Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan Nasional sesungguhnya merupakan
kondisi sekaligus konsepsi dari sistem kehidupan nasional dalam berbagai aspek
pada saat tertentu. Kondisi setiap aspek kehidupan merupakan modal atau latar
belakang bagi perumusan konsepsi dalam menuju ketahan nasional. Aspek alamiah
yaitu geografi, sumber kekayaan alam dan demografi cenderung merupakan modal
dasar bagi pengembangan hidup nasional, Aspek sosial yang bersifat dinamis yaitu ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan keamanan.
4.1 Pengaruh Aspek Geografi
Lokasi
dan posisi geografi suatu negara memberikan gambaran tentang bentuknya baik
kedalam maupun keluar. Bentuk kedalam menampakan corak, wujud, isi, dan tat
susunan wilayah. Sedangkan bentuk keluar menentukan situasi dan kondisi
lingkungan yang berhubungan timbal balik antara negara dan lingkungannya.
Kondisi
geografi indonesia merupakan satu kesatuan laut dan pulau-pulau didalamnya,
sedangkan posisinya terletak di posisi silang yang berbatasan baik dengan
negara benua maupun negara kepulauan. Lokasi dan posisi geografi indonesia
dalam peta dunia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas peraiaran dan
daratan dengan perbandingan 3:2 secara fisiografi lengkap yaitu lembah, gunung,
sungai, daerah subur dan kurang subur; berpotensi pada iklim, vegetasi, hewan.
4.2 Pengaruh Aspek Sumber Kekayaan Alam
Sumber
kekayaan alam (SKA) suatu negara merupakan sumber dan potensi alam yang
terdapat di dirgantara, permukaan bumi; termasuk laut dan peraiaran dan dalam
bumi. Jenis kekayaan alam dapat berupa bahan makanan, bahan mineral/flora/fauna,
energi. SKA berdasarkan sifatnya terbagi tiga yaitu terbarukam, tak terbarukan,
dan tetap.
Asas
pemanfaatan SKA adalah
a. Seimbang
dengan kebutuhan penduduk dan keadilan sosial,
b. Lestari
dengan menjaga sumber alam yang tak terbarukan,
c. Berdayasaing
dengan memberikan nilai tambah pada pengelolaan dan menghargai kerjasama bangsa
sendiri, dan
d. Maksimal,
yaitu memanfaatkan seluruh unsur, tidak ada bagia SKA yang dibuang.
Pemanfaatan SKA berpengaruh pada ketahan
nasional bidang ekonomi, dengan yaitu mengolah SKA dengan prinsip kesejahteraan
dan keamanan, menggunakan iptek secara optimal, sesuai dengan kondisi SKA dan
SDM, memerlukan modal finansial, membina kesadaran nasional dalam pemanfaatan
SKA, dan memerlukan daya beli pada masyarakat.
4.3 Pengaruh Aspek Demografi/Kependudukan
Penduduk adalah manusia yang mendiami
suatu tempat atau wilayah. Kependudukan berarti mengatur, mengendalikan,
memanfaatkan, struktur, jumlah penduduk, persebaran, kualitas penduduk agar
dapat berperan dalam pembangunan nasional untuk menciptakan ketahanan nasional
yang ulet dan tangguh.
1. Struktur/Komposisi
ialah susunan penduduk berdasarkan suatu golongan tertentu misalnya umur,
kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikam, dan sebagainya.
2. Jumlah/Kepadatan/Pertumbuhan
Penduduk
a. Dipengaruhi
oleh kematian, kelahiran, perpindahan jumlah penduduk harus seimbang dengan lapangan
pekerjaan,
b. Jumlah
cukup tinggi terutama dikota-kota besar di pulau Jawa,
c. Pengendalian
penduduk dengan program keluarga berencana
3. Persebaran
Penduduk
Aspek-aspek yang mempengaruhi :
a. Persebaran
ideal merata ialah yang dapat memenuhi aspek kesejahteraan dan keamanan, karena
manusia cenderung bertempat tinggal ditempat yang dapat menjamin hidup
ekonominya.
b. Penduduk
Indonesia tidak tersebar merata sehingga dibuat program transmigrasi dan
membangun pusat pertumbuhan ekonomi, berupa pembukaan daerah industri baru.
4. Kualitas
penduduk dapat berupa fisik dan non fisik meliputi kesehatan, gizi, kebugaran,
sedangkan non fisik ialah kualitas intelektual dan mental termasuk kemandirian,
keuletan dan keimanan. Kualitas
pendududk yang baik dapat menigkatkan kecerdasan, keterampilan, sikap mental,
kondisi sosial dan ekonomi. Pendidikan adalah strategi untuk mengembangkan dan
membina kualitas penduduk.
4.4 Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi
adalah sistem nilai dan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi dan
mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa.
4.4.1 Ideologi Pancasila
Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari
nilai-nilai dasar budaya bangsa indonesia yang telah sejak ratusan tahun yang
lalu tumbuh dan berkembang di Indonesia. (Soekarno 1 Juni 1945)
4.4.2 Ketahanan Ideologi Pancasila
Pencapaian ketahan ideologi memerlukan
penghayatan dan pengamalan secara murni dan konsekuen baik subyektif maupun
obyektif. Subyek adalah pelaksanaan kehidupan sehari-hari, obyektif di
implementasikan dalam hukum dan perundang-undangan di Indonesia. Pancasila
mengandung nilai ideologi, realistis, fleksibel.
Upaya memperkuat ketahan nasional
ideologi :
1. Pengamalan
pancasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan dan ditingkatkan
2. Pancasila
sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan
3. Sesanti
bineka tunggal ika dan konsep wawasan nusantara yang bersumber dari pancasila
4. Pancasila
perlu terus diamalkan secara nyata noleh setiap penyelenggara negara, lembaga,
serta setiap warga negara indonesia.
5. Pancasila
harus ditunjukkan pada pembangunan yang seimbang antara fisik dan mental
6. Pendidikan
moral pancasila harus ditanamkan pada diri anak didik dalam pendidikan budi
pekerti, pendidikan sejarah perjuangan bangsa, bahasa indonesia, kepramukaan,
juga diberikan pada pendidikan nonformal.
4.5 Pengaruh aspek politik
Politik berasal dari kata politics bermakna
kekuasaan (pemerintahan)dan polivy yang berarti kebijakan bagi kepentingan
umun. Diindonesia keduanya tidak dipisahkan .
4.5.1 Politik Dalam Negeri
Politik dalam negeri adalah kehidupan
politik dan kenegaraan berdasarkan pancasila dan uud 1945 yang mampu menyerap
aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem.
Unsur
politik
1).struktur
politik merupakan wadah penyaluran kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah
pengkaderan pimpinanan nasional.
2).proses politik merupakan rangkaian
pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan polotik maupun kepentingan
umum yang bersifat nasional.
4.5.2 Politik Luar Negeri
Politik luar negeri adalah salah satu
sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.
a. Politik
luar negeri sebagai strategi integral dari strategi nasional dan secara
keseluruhan merupakan salah satu sarana mencapai tujuan nasional.
b. Garis
politik luar negeri indinesia ialah politik bebas aktif. Aktif berarri berperan
dalam pencaturan internasional dengan tidak reaktif dan tidak merupakan obyek
percaturan.
4.5.3 Ketahanan Politik
Ketahanan politik ialah kondisi dinamis
kehidupan politik bangsa yang berisikeuletan, ketangguhan dalam menghadapi
AGHT.
1).
Ketahanan politik dalam negeri
a. sistem
pemerintahaan yang berdasarkan hukum,tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat
absolut,kedaulatan ditangan rakyat.
mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan
pendapat yang tidak menyangkut nilai dasar sehingga muncul konflik fisik da
diktator mayoritas serta tirani minoritas
2).
Ketahanan fisik luar negeri
a. hubungan
luar negeri ditunjukan untuk meningkatkan kerja sama internasional diberbagai
bidang atas sikap saling menguntungkan,meningkatkan citra positif indonesia
diluar negeri
b. politik
luar negeri dikembangkan menurut prioritas untuk meningkatkan persahabatan dan
kerjasama antar negara berkembang dan negara maju sesuai dengan kemampuan dan
kepentingan nasional.
c. citra
positif indonesia ditingkatkan dan diperluas dengan prpmosi,lobi
internasional,pertukaran pelajar/mahasiswa,kegiatan olahraga.
d. perjuangan
mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia dalam forum regional dan
global.
4.6 Pengaruh Aspek Ekonomi
4.6.1 Konsep Ekonomi Indonesia
Perekonomian indonesia mengacu pada UUD 1945
yang menyataan bahwa sistem perekonomian indonesia disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan.perekonomian nasional diselenggarankan
berdasarkan asas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,efisiensi
berkeadilan ,berkelanjutan,berwawasan likungan ,kemandirian ,serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Sistem ekonomi
indonesia juga disebut perekonomian kerakyatan.kemakmuran rakyat yang dimaksud
adalah kemakmuran rakyat indonesia ,termasuk yang berada dipulau pulau
terpencil ,di gunung , di tengah hutan . Dalam era globalisasi ,suatu bangsa
tidak mungkin menutup diri dari sistem ekonomi dunia,indonesia juga terbuka
terhadap perkembangan ekonomi dunia.keberanian indonesia ikut General Agrement
on Tariffs and Trade (GATT).
4.6.2 Ketahanan Ekonomi
Ketahanan ekonomi ialah kondisi dinamis
kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketanguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi AGTT dari luar naupun dalam ,langsung tidak langsung
untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara Republik Inonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam
kondisi ekonomi bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan
dinamis ,mandiri,berdaya saing tinggi , mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil
dan merata.pembangunan ekonomi diarahkan pada kemantapan ketahanan ekonomi
melalui iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan iptek,tersediahnya barang dan
jasa.
4.6 Pengaruh aspek ekonomi
Perekonomian
adalah salah satu aspek kehidupan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
masyarakat yang meliputi produksi,distribusi,konsumsi barang atau jasa serta
dengan usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat.sistem ekonomi yang dianut
suatu bangsa akan memberi corak perekonomian negara.sistem ekonomi laberal
murni maupun dengan orientasi pasar bebas murni akan sangat peka terhadap
pengaruh dari luar.
4.6.1
Konsep Ekonomi Indonesia
Perekonomian Indonesia mengacu pada UUD
1945 yang menyatakan bahwa sistem perekonomian indonesia disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Sistem perekonomian sebagai usaha
bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama
dalam menjalankan roda perekonomian
untuk kesejahteraan bangsa.
4.6.2
Ketahanan Ekonomi
Ketahanan ekonomi ialah kondisi dinamis
kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan
nasional untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara.
4.7 Pengaruh Aspek Sosial Budaya
Istilah sosial buadaya (sosbud) mencakup dua segi
utama kehidupan bersama manusia, yaitu segi sosial yang mengadakan kerja sama
demi kelangsungan hidupnya; segi budaya yang merupakan keseluruhan tata cara
hidup.
4.7.1
Struktur Sosial Indonesia
Pembangunan
nasional selama ini menghasilkan struktur sosial yang cukup beragam. Sejalan
dengan modernisasi, perkembangan zaman dan iptek, fragmentasi.
4.7.2
Kebudayaan Daerah
Suku
bangsa yang mendiami suatu daerah, kebudayaannya sendiri sering disebut
kebudayaan daerah yang menjadi sistem nilai yang menuntun sikap, prilaku dan
gaya hidup.
4.7.3
Ketahanan sosial budaya
Ketahanan
sosbud adalah kondisi dinamis budaya indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan,
dan kemampuan mengembangkan kekuatan nasional.
4.8 Pengaruh Aspek Pertahanan Nasional
Pertahanan
dan keamanan (hankam) adalah aspek kehidupan nasional yang mempunyai fungsi
pemerintahan dan NKRI dengan mengikutsertakan seluruh rakyat indonesia dan Tentara
Nasional Indonesia (TNI) serta Polisi Republik Indonesia (POLRI) sebagai
intinya.
4.8.1
Pokok-pokok Pertahanan Negara Indonesia
1. Pokok-pokok
pikiran
Komponen
pertahanan negara :
a. Komponen
utama : TNI yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan
b. Komponen
cadangan : TNI yang telah disiapkan untuk memperkuat kekuatan komponen utama
c. Komponen
pendukung : Sumber daya nasional berupa SDM
2. Hakikat,
Dasar, Tujuan, dan Fungsi Pertahanan Negara
a. Hakikat
pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang
diselenggarakan dengan kesadaran hak dan kewajiban warga negara
b. Dasar
pertahanan negara disusun atas prinsip demokrasi, HAM, kesejahteraan umum,
lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional dan internasional dan memperhatikan
kondisi geografis Indonesia sebagai negara kelautan.
c. Tujuan
pertahanan negara menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah
NKRI dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
d. Fungsi
pertahanan negara telah mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah NKRI
sebagai satu kesatuan pertahanan.
3. Penyelenggaraan Pertahanan Negara
Pertahanan
negara diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina kemampuan, daya
tangkal negara dan bangsa, serta menanggulangi setiap ancaman yang disiapkan
secara dini dan diselenggatakan oleh pemetintah.
Tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara (pasal 27/3
UUD 1945) yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara. Tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamaan
negara (pasal 30/1 UUD 1945). Keikutsertaan warga negara melalui
a. Pendidikan
kewarganegaraan
b. Pelatihan
dasar kemiliteran secara wajib
c. Pengabdian
sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dan
d. Pengabdian
secara profesi.
4. Pengelolaan dan Pembinaan Kemampuan
Pertahanan Negara
Pengelolaan sistem pertahan yang dipegangi oleh
presiden, ditujukan untuk kepentingan nasional dan mendukung kebijakan nasional
di bidang pertahanan. Pembinaan kemampuan pertahanan ditujukan untuk
terselenggarakan sebuah pertahanan negara, dilakukan dengan memperhatikan
prinsip berkelanjutan, keragaman, dan produktivitas lingkungan hidup.
4.8.2
Pokok-Pokok Keamanan Negara Indonesia
Pokok-pokok
keamanan negara Infonesia dinyatakan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002
tentang Kepolisian Negara Replubik
Indonesia (Polri).
1)
Tugas
Polri
Tugas pokok polri
a. Memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat
b. Menegakkan
hukum
c. Memberi
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat
2)
Pembinaan
Polri
Untuk melaksakan tugas Polri harus memilikikemampuan
profesi dengan pembinaan etika profesi dan pengembangan pengetahuan serta
pengalamannya di bidang teknis
kepolisian melalui pendidikan, pelatihan, dan penugasan secara berjenjang dan
berlanjut.
3)
Tantangan
Polri
Perkembangan kemajuan masyarakat yang cukup pesat,
seiring dengan merebaknya fenomena supremasi hukum, HAM, globalisasi,
demokrasi, desentralisasi dan akuntabilitas; telah melahirkan berbagai
paradigma baru melihat tugas, fungsi,wewenang, dan tanggung jawab Polri.
4.8.3
Ketahanan Pertahanan dan Keamaan Indonesia
1. Hankam
harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara yang berisi
ketangguhan, kemampuan dan kekuatan melalui penyelenggaraan sistem pertahanan
keamanan rakyat dan kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan pancasila
dan UUD 1945.
2. Bangsa
Indonesia cinta damai tetapi lebij vinta kemerdekaan dan kedaulatan,
mempertahankan kemerdekaan dan menjaga kedaulatan negara.
3. Pembangunan
kekuatan hankam dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan
demi kesinambungan pembangunan dan kelangsungan hidup nasional.
4. Potensi
nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari
segala ancaman dan gangguan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin
segenap rakyat indonesia.
5. Perlengkapan
dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan hankam
6. Pembangunan
dan penggunaan kekuatan dan kemampuan hankam harus diselenggarakan oleh manusia
yang berbudi luhut, arif, bijaksana, menghormati HAM, dan menghayati makna
nilai dan hakikat perang dan damai.
7. Sebagai
tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional; TNI berpedoman pada
Sapta Marga.
8. Sebagai
kekuatan inti keamanan dan ketertiban masyarakat, polri berpedoman pada Tibrata dan Catur Prasetya dan dikembangkan sebagai kekuatan keamanan dan
penciptaan ketertiban.
9. Kesadaran
dan ketaatan measyarakat kepafa hukum perlu terus ditingkatkan.
10. Dengan
demikian ketahanan hankam ialah kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi oleh
kesadaran bela negara seluruh rakyat.
5. Keberhasilan
Ketahanan Nasional Indonesia
Untuk mewujudkan keberhasilan
ketanahan nasional, WNI perlu
a. Memiliki
semangat berjuang dalam bentuk nonfisik dalam konsep ketahanan nasional, dan
b. Sadar
dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek ipoleksosbudhakam sehingga
dapat mengantisipasinya.
Indonesia
baru akan tercipta dengan membentuk pemerintah yang baik (good govermance) dengan ciri partisipatoris,
rule of law transparan, responsif, pendekatan konsesus, membuka kesempatan yang
sama dan adil, efisien dan efektif, akuntabilitas, bervisi strategi, dan
sebagai fasilisator.
1)
Sistem
politik yang dapat menyerap aspirasi rakyat melalui
komunikasi politik antar suprastruktur, infrastruktur dan substruktur politik.
2)
Sistem
ekonomi yang bertumpu pada kekuatan rakyat dan resources based, berorientasi pada masa
depan, mandiri, berdaya saing tinggi, mampu mengembangkan potensi ekonomi
nasional dan tersebarkan pusat pertumbuhan ekonomi.
3)
Sistem
sosbud menciptakan manusia dan masyarakat yang beriman,
bertakwah, nasionalis, bebas dari rasa takut, demokratis, disiplin, produktif,
inovatif, harmonis SARA damai, saling memahami, dan mendukung keberadaan
masing-masing.
4)
Sistem
hukum dijabarkan secara utuh, terpadu, meyeluruh yang
mampu
a.
Mengatur, membela, dan mengayomi rakyat
b.
Meningkatkan harkat dan martabat rakyat
c.
Mamantapkan kesadaran hak dan kewajiban
rakyat
d.
Terwujudnya produk hukum tertulis dan
tidak tertulis.
5)
Sistem
hankam tercipta sistem pertahanan kemaanan rakyat semesta
(sishankamrata) tangguh dan selalu siap dikerahkan dan digunakan untuk
menanggulangi ancaman didukung oleh kesadaran bela negara rakyat.
Keberhasilan
dalam mempertahankan dan mengembangkan ketahanan nasional harus
diimplementasikan dalam pembangunan nasional. Dengan partisipasi seluruh bangsa
Indonesia dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan, ketahanan nasional
Indonesia akan menjadi tangguh dan kokoh.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1.
Dalam pembentukan ketahan nasional di
suatu bangsa diperlukan geostrategi sebelumnya agar terwujudnya tujuan
nasional.
2.
Geostrategi Indonesia bukanlah merupakan
geopolitik untuk kepentingan politik dan perang tetapi untuk kepentingan
kesejahteraan dan keamanan.
3.
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia
adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh
aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, dan UUD
1945.
4.
Ketahanan Nasional yang dapat dipandang
sebagai konsepsi dan strategi meliputi aspek-aspek kemasyarakatan dari
kehidupan Nasional kita yaitu ideology, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan.
5.
Salah satu ketahanan Nasional ialah ketahanan
Nasional di bidang politik yaitu kondisi dinamika ketahanan politik bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan,
ancaman, hambatan, serta gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam
secara langsung dan tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik
bangsa dan Negara Republik Indonesia berdasarkan pada Pancasila dan
Undang-undang 1945.
6.
Dalam rangka ketahanan Nasional di
bidang politik, maka system politik tersebut harus mampu
memenuhu fungsi-fungsi yaitu : mempertahankan pola, mengatur dan menyelesaikan
pertentangan-pertentangan, mampu menyesuaikan diri dengan perubahan, mampu
mencapai tujuan, mampu mengadakan integrasi.
3.2 Saran
Menerapkan ketahanan nasional memang tidak mudah. Perlu
adanya usaha dan kerja keras yang melibatkan seluruh warga indonesia agar
negara dapat damai dan sejahtera. Sebagai seorang pemuda dan pemudi harusnya
kita dapat mempertahankan ketahanan bangsa kita.hal-hal
yang dapat kita lakukan antara lain:
Ø
Mengerti dan faham akan negara kita sendiri,baik
sejarah maupun norma serta undang-undang dan peraturan yang ada
Ø
Melakukan hal-hal positif yang membuat bangsa
kita lebih hebat.misalnya dengan prestasi diluar negeri sehingga bangsa lain
melihat kita sebagai bangsa yang sangat dibutuhkan oleh bangsa lain.terutama
dalam Iptek.
Ø
Bersatu
padu dalam menjaga persatuan tanpa membedakan ras,suku dan agama
Ø
Menjadikan bangsa kita ini menjadi suatu keluarga.yaitu dimana
anggota yang keluarga yang satu terancam maka anggota keluarga yang lain ikut
membantu pertahanan anggota keluarga yang terancam tersebut.
Ø
Tidak mudah terprovokasi oleh provokator
Ø
Bersifat dan berjiwa pancasialis serta mengikuti
ajaran-ajaran yang ada di dalam pancasila dari sila pertama sampai sila kelima.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson,
benedict. 1999. Komunitas-komunitas
Imajiner; Renungan tentang Asal-usul dan Penyebaran Nasionalisme. Terjemahan
Omi Intan Naimi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan Insist
Arifin,
Muhamad. 2006. Kontinuitas dan Perubahan
Nasionalisme di Indonesia dalam Perspektif Global dan Lokal
Armaidy,
Armawi. 2004. Ketahanan Nasional. Makalah
pada Pelatihan Pendidikan Kewarganegaraan, Plembang, Agustus 2004. Jakarta:
Ditjen Pendidikan Tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar