Sabtu, 24 Desember 2016

Geostrategi Indonesia Pertahanan Nasional



GEOSTRATEGI INDONESIA
(KETAHANAN NASIONAL)



                                   Disusun Oleh Kelompok 3 :
1.     Elda Yeni
2.     Ereski Citra
3.     Ferly Sasmita
4.     Friska Mairista
5.     Frengki Mandala Putra

AKADEMI FARMASI AL-FATAH BENGKULU
TAHUN PELAJARAN 2016/2017






 

DAFTAR ISI













KATA PENGANTAR


            Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW dan para sahabat dari dulu, sekarang hingga ahir zaman.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada bapak Drs. Sazili yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “GEOSTRATEGI INDONESIA (Ketahanan Nasional)” karena telah menyelesaikan makalah yang merupakan tugas dan kewajiban kami sebagai mahasiswa.
Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan, “Bahwa tidak ada gading yang tak retak dan bukanlah gading kalau tidak retak” oleh karena itu dengan segala kerendahan hati mohon kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT, kami berserah diri. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan memberi manfaat bagi semua. Amin, Ya Rabal ‘Alamiin.


Bengkulu, 5 November 2016

   Penyusun



BAB  I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan sebagainya, maka ia menjadi amat berbeda wajahnya dengan yang digagaskan oleh Haushofer, Ratzel, Kjellen dan sebagainya.
Aspek-aspek yang dilihat pada geostrategi Indonesia adalah aspek kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Salah satu cara yang dilakukan Indonesia atau strateginya adalah dengan demokrasi. Untuk sejahtera dan aman diperlukan demokrasi yang akan menyatukan keragaman. Walaupun demokrasi bukan satu-satunya cara hanya salah satu cara yang ditempuh Indonesia. Karena Indonesia adalah negara yang beraneka ragam, yang tidak sedikit masyarakatnya masih menganut paham paternalistik (adalah sebuah sistem sosial yang menggunakan ukuran laki-laki yang menentukan dalam suatu keluarga (lebih utama mementingkan laki-laki). Contoh kasus yang masih terjadi dimasa sekarang ini di daerah Batak, Sumatera Utara misalnya itu hukum kekerabatannya adalah paternalistik.)
 Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional.



1.2  Rumusan Masalah

            Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan ketahanan Nasional?
2. Bagaimana konsepsi Ketahanan Nasional?
3. Apa saja hakikat Ketahanan Nasional?
4.  Apa saja asas Ketahanan Nasional?
5.  Apa saja sifat Ketahanan Nasional?
6. Apa saja pengaruh aspek ketahanan Nasional terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara?
                                          






BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia

Sejak lahir, manusia dibekali kemampuan untuk menghadapi hidupnya secara dinamis. Manusia dibekali ketahanan fisik dan non fisik; ketahanann fisik sifatnya makin lemah tetapi dapat diperlambat dengan perawatan; ketahanan non fisik semakin banyak mengalami pengalaman dalam menyikapi hidup akan semakin dewasa. Ketahanan fisik dan non fisik ini harus bersinergi dalam setiap individu untuk mencapai ketahanan nasional, seperti tersirat dalam syair lagu Indonesia Raya: Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya.
Wawasan Nusantara yang dipahami sebagai landasan visional adalah geopolitik, yaitu cara mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografi. Sedangkan Geostrategi bangsa Indonesia adalah ketahanan nasional, yang juga adalah landasan misional, yaitu untuk mewujudkan integrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdimensi astagatra, yaitu segenap kehidupan nasional yang meliputi aspek trigatra (kondisi dan posisi geografi, sumber kekayaan alam, dan kependudukan) dan aspek pancagatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan).
Meningkatkan ketahanan nasional identik dengan pembangunan nasional, Wawasan Nusantara sebagai landasan visional untuk mengidentifikasi kondisi dalam rangka menjamin persatuan dan kesatuan, sedang ketahanan nasional menjamin persatuan dan kesatuan dengan mengantisipasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan (AGHT)

2.2  Latar Belakang Ketahanan Nasional

Sejak proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan negara Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan ancaman dari dalam maupun luar negeri yang nyaris membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Tapi kita mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya terhadap ancaman dari luar antara lain agresi militer Belanda dan dari dalam, mampu menegakkan wibawa negara dengan menumpas gerakan separatis Partai Komunis Indonesia (PKI), DI/TII; bahkan merebut kembali Irian Jaya.
Dengan posisi dan kondisi geografis, potensi sumber kekayaan alam (SKA), serta besarnya jumlah penduduk yang dimiliki, Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh negara-negara besar (adikuasa). Hal ini secara langsung dan tidak langsung dapat menimbulkan dampak negatif terhadap aspek kehidupan dan dapat mempengaruhi , membahayakan kelangsungan hidup dan eksistensi NKRI.
Kemampuan bangsa Indonesia mempertahankan negaranya untuk tetap berdiri, merupakan bukti bahwa kita memiliki keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi setiap bentuk AGHT dari mana pun datangnya. Dalam memperthankan dan mengembangkan eksistensi pada masa yang akan datang, kita harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan dan perlu dibina secara berkelanjutan.
Republik Indonesia bukan negara yang menjalankan pemerintahan atas dasar kekuasaan semata yang menciptakan sistem yang otoriter, tetapi negara hukum. Hukum sebagai pranata hidup disusun untuk kepentingan seluruh rakyat dan bangsa untuk menjaga ketertiban hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara, yang berlandaskan UUD 1945 dengan pemerintahan yang tidak absolut, kedaulatan ditangan rakyat. Sedangkan pemerintahan dituangkan dalam kelembagaan tinggi negara dan tata kelembagaan negara. Sistem negara bersifat demokratis yang tercermin dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan kepentingan dan aspirasi rakyat. Kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahan nasional yang didasari oleh landasan idiil Pancasilam landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara. Ketahanan Nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan dalam wadah NKRI.

2.3 Pokok-Pokok Pikiran Ketahanan Nasional

   Dalam memperjuangkan kelangsungan hidup, suatu bangsa senantiasa dihadapkan pada AGHT yang datang dari manapun. Untuk itu diperlukan keuletan dan ketangguhan dari setiap warganya yang dinamakan Ketahanan Nasional
1)      Manusia Berbudaya
Sebagai makhluk Allah, manusia diciptakan sempurna karena memiliki kelebihan dari makhluk lain yaitu naluri, akal, dan kemampuan mengembangkan pikiran. Oleh karena itu, manusia berbudaya senantiasa
a.       Berhubungan dengan Allah disebut agama
b.      Berhubungan dengan cita-cita disebut ideologi
c.       Berhubungan dengan kekuatan/kekuasaan disebut politik
d.      Berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan disebut ekonomi
e.       Berhubungan dengan manusia disebut sosial
f.       Berhubungan dengan rasa keindahan disebut seni budaya
g.      Berhubungan dengan pemanfaatan alam disebut iptek, dan
h.      Berhubungan dengan rasa aman disebut hankam
Ketahanan nasional adalah konsepsi dalam pengaturan dan penyelenggara kesejahteraan dan keamanan dalam kehidupan nasional. Kehidupan nasional dapat dibagi menjadi :
a.         Trigatra alamiah/statis : geografi, sumber kekayaan alam, demografi, dan
b.        Pancagatra sosial/dinamis : ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan (ipoleksosbudhankam).

2)      Ketahanan nasional dalam Pancasila
Tujuan nasional menjadi okok pikiran dalam Tannas karena suatu organisasi, apapun bentuknya, akan selalu berhadapan dengan masalah internal dan eksternal dalam proses mencapai tujuan. Demikian juga dengan negara, karena itu perlu persiapan dalam menghadapi masalah tersebut. Falsafah dan ideologi juga menjadi pokok pikiran Ketahanan Nasional. Hal ini tampak pada makna falsafah dalam pembukaan UUD 1945.
a.       Alinea I bermakna kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan bertentangan dengan HAM.
b.      Alinea II bermakna adanya masa depan yang harus dicapai
c.       Alinea III bermakna bila negara ingin mencapai cita-citanya, maka kehidupan harus mendapatkan ridho Allah yang merupakan dorongan spritual
d.      Alinea IV menegaskan cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah NKRI.

3.1 Pengertian dan Hakikat Ketahanan Nasional

       3.1.1 Pengertian Ketahanan Nasional

Istilah ketahanan nasional merupakan gagasan Bung Karno yang diucapkan tahun 1958 di Kotaraja (kini Banda Aceh). Alangkah besar hati kita menerima jikalau satu bangsa ingin menjadi besar dan kuat, bangsa itu harus memenuhi tiga syarat, harus mempunyai tiga kethanan: nomor satu ketahanan militer, nomor dua ketahanan ekonomi, nomor tiga ketahanan jiwa.
Ketahanan  nasional  Indonesia adalah  kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Tannas berisi ketangguhan dan keuletan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri dan untuk menjamin identitas  integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Dalam pengertian itu, Tannas adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Kondisi itu harus dibina terus-menerus secara sinergi mulai dari pribadi, keluarga, wilayah, dan negara. Proses berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tannas dilaksanakan dengan pemikiran geostrategi, yaitu konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia. Konsepsi tersebut ialah konsepsi ketahanan nasional.

3.1.2 Pengertian Konsepsi

Konsepsi tannas Indonesia  adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang selaras, serasi, dan seimbang dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara. Dengan kata lain, konsepsi tannas Indonesia merupakan s nasional dengan sarana untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Kesejahteraan adalah kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasional demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa untuk melindungi nilai-nilai nasional terhadap AGHT dari dalam maupun luar negeri.

3.1.3 Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia

a.         Hakikat Tannas Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
b.        Hakikat Tannas Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara selaras, serasi, seimbang dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

3.3 Asas Ketahanan Nasional Indonesia   

Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.
1.      Asas kesejahteraan dan keamanan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dlam sistem kehidupan nasional, yaitu :
a.       Melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia (kemanan)
b.      Memajukan kesejahteraan (kesejahteran)
c.       Mencerdaskan kehidupan bangsa (kesejahteraan)
d.      Turut menjaga ketertiban dunia (keamanan)

2.      Asas Komprehensif Integral
Sistem kehidupan nasionak mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa yaitu geografi, sumber kekayaan alam, demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

3.      Asas Wawas ke Dalam dan Wawas keluar
a.       Wawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional yang berdasarkan nilai-nilai kemandirian, proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.
b.      Wawas ke luar untuk mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan berpengaruh terhadap duinia internasional.

4.      Asas Kekeluargaan
Asas Kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

 

3.4 Sifat Ketahanan Nasional Indonesia

1.      Mandiri
Kemandirian (independency) merupakan persyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (independent)
2.      Dinamis
Ketahanan Nasional tidak dapat stabil/tetap, ia dapat meningkat dan menurun tergantung situasi dan kondisi bangsa, negara, serta lingkungan strategisnya.

3.      Wibawa
Makin tinggi ketahanan nasional, makin tinggi pula kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.



4.      Konsultasi dan Kerja Sama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontasi dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekutan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerja sama, serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

4.Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Indonesia

     Ketahanan Nasional sesungguhnya merupakan kondisi sekaligus konsepsi dari sistem kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Kondisi setiap aspek kehidupan merupakan modal atau latar belakang bagi perumusan konsepsi dalam menuju ketahan nasional. Aspek alamiah yaitu geografi, sumber kekayaan alam dan demografi cenderung merupakan modal dasar bagi pengembangan hidup nasional, Aspek sosial yang bersifat  dinamis yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan.

4.1    Pengaruh Aspek Geografi

Lokasi dan posisi geografi suatu negara memberikan gambaran tentang bentuknya baik kedalam maupun keluar. Bentuk kedalam menampakan corak, wujud, isi, dan tat susunan wilayah. Sedangkan bentuk keluar menentukan situasi dan kondisi lingkungan yang berhubungan timbal balik antara negara dan lingkungannya.
Kondisi geografi indonesia merupakan satu kesatuan laut dan pulau-pulau didalamnya, sedangkan posisinya terletak di posisi silang yang berbatasan baik dengan negara benua maupun negara kepulauan. Lokasi dan posisi geografi indonesia dalam peta dunia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas peraiaran dan daratan dengan perbandingan 3:2 secara fisiografi lengkap yaitu lembah, gunung, sungai, daerah subur dan kurang subur; berpotensi pada iklim, vegetasi, hewan.

4.2    Pengaruh Aspek  Sumber Kekayaan Alam

Sumber kekayaan alam (SKA) suatu negara merupakan sumber dan potensi alam yang terdapat di dirgantara, permukaan bumi; termasuk laut dan peraiaran dan dalam bumi. Jenis kekayaan alam dapat berupa bahan makanan, bahan mineral/flora/fauna, energi. SKA berdasarkan sifatnya terbagi tiga yaitu terbarukam, tak terbarukan, dan tetap.
Asas pemanfaatan SKA adalah
a.       Seimbang dengan kebutuhan penduduk dan keadilan sosial,
b.      Lestari dengan menjaga sumber alam yang tak terbarukan,
c.       Berdayasaing dengan memberikan nilai tambah pada pengelolaan dan menghargai kerjasama bangsa sendiri, dan
d.      Maksimal, yaitu memanfaatkan seluruh unsur, tidak ada bagia SKA yang dibuang.

Pemanfaatan SKA berpengaruh pada ketahan nasional bidang ekonomi, dengan yaitu mengolah SKA dengan prinsip kesejahteraan dan keamanan, menggunakan iptek secara optimal, sesuai dengan kondisi SKA dan SDM, memerlukan modal finansial, membina kesadaran nasional dalam pemanfaatan SKA, dan memerlukan daya beli pada masyarakat.

4.3                 Pengaruh Aspek Demografi/Kependudukan

Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah. Kependudukan berarti mengatur, mengendalikan, memanfaatkan, struktur, jumlah penduduk, persebaran, kualitas penduduk agar dapat berperan dalam pembangunan nasional untuk menciptakan ketahanan nasional yang ulet dan tangguh.
1.      Struktur/Komposisi ialah susunan penduduk berdasarkan suatu golongan tertentu misalnya umur, kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikam, dan sebagainya.

2.      Jumlah/Kepadatan/Pertumbuhan Penduduk
a.       Dipengaruhi oleh kematian, kelahiran, perpindahan jumlah penduduk harus seimbang dengan lapangan pekerjaan,
b.      Jumlah cukup tinggi terutama dikota-kota besar di pulau Jawa,
c.       Pengendalian penduduk dengan program keluarga berencana

3.      Persebaran Penduduk
Aspek-aspek yang mempengaruhi :
a.       Persebaran ideal merata ialah yang dapat memenuhi aspek kesejahteraan dan keamanan, karena manusia cenderung bertempat tinggal ditempat yang dapat menjamin hidup ekonominya.
b.      Penduduk Indonesia tidak tersebar merata sehingga dibuat program transmigrasi dan membangun pusat pertumbuhan ekonomi, berupa pembukaan daerah industri baru.

4.      Kualitas penduduk dapat berupa fisik dan non fisik meliputi kesehatan, gizi, kebugaran, sedangkan non fisik ialah kualitas intelektual dan mental termasuk kemandirian, keuletan dan keimanan.  Kualitas pendududk yang baik dapat menigkatkan kecerdasan, keterampilan, sikap mental, kondisi sosial dan ekonomi. Pendidikan adalah strategi untuk mengembangkan dan membina kualitas penduduk.

 

4.4    Pengaruh Aspek Ideologi

Ideologi adalah sistem nilai dan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi dan mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa.

4.4.1        Ideologi Pancasila

Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar budaya bangsa indonesia yang telah sejak ratusan tahun yang lalu tumbuh dan berkembang di Indonesia. (Soekarno 1 Juni 1945)

4.4.2        Ketahanan Ideologi Pancasila

Pencapaian ketahan ideologi memerlukan penghayatan dan pengamalan secara murni dan konsekuen baik subyektif maupun obyektif. Subyek adalah pelaksanaan kehidupan sehari-hari, obyektif di implementasikan dalam hukum dan perundang-undangan di Indonesia. Pancasila mengandung nilai ideologi, realistis, fleksibel.
Upaya memperkuat ketahan nasional ideologi :
1.      Pengamalan pancasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan dan ditingkatkan
2.      Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan
3.      Sesanti bineka tunggal ika dan konsep wawasan nusantara yang bersumber dari pancasila
4.      Pancasila perlu terus diamalkan secara nyata noleh setiap penyelenggara negara, lembaga, serta setiap warga negara indonesia.
5.      Pancasila harus ditunjukkan pada pembangunan yang seimbang antara fisik dan mental
6.      Pendidikan moral pancasila harus ditanamkan pada diri anak didik dalam pendidikan budi pekerti, pendidikan sejarah perjuangan bangsa, bahasa indonesia, kepramukaan, juga diberikan pada pendidikan nonformal.

4.5 Pengaruh aspek politik

    Politik berasal dari kata politics bermakna kekuasaan (pemerintahan)dan polivy yang berarti kebijakan bagi kepentingan umun. Diindonesia keduanya tidak dipisahkan .

4.5.1 Politik Dalam Negeri

         Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan pancasila dan uud 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem.
Unsur politik
1).struktur politik merupakan wadah penyaluran kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah pengkaderan pimpinanan nasional.
2).proses politik merupakan rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan polotik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional.

4.5.2 Politik Luar Negeri

       Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.
a.    Politik luar negeri sebagai strategi integral dari strategi nasional dan secara keseluruhan merupakan salah satu sarana mencapai tujuan nasional.
b.    Garis politik luar negeri indinesia ialah politik bebas aktif. Aktif berarri berperan dalam pencaturan internasional dengan tidak reaktif dan tidak merupakan obyek percaturan.

4.5.3 Ketahanan Politik

   Ketahanan politik ialah kondisi dinamis kehidupan politik bangsa yang berisikeuletan, ketangguhan dalam menghadapi AGHT.
1). Ketahanan politik dalam negeri
a.    sistem pemerintahaan yang berdasarkan hukum,tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat absolut,kedaulatan ditangan rakyat.
mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat yang tidak menyangkut nilai dasar sehingga muncul konflik fisik da diktator mayoritas serta tirani minoritas
2). Ketahanan fisik luar negeri
a.       hubungan luar negeri ditunjukan untuk meningkatkan kerja sama internasional diberbagai bidang atas sikap saling menguntungkan,meningkatkan citra positif indonesia diluar negeri
b.      politik luar negeri dikembangkan menurut prioritas untuk meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang dan negara maju sesuai dengan kemampuan dan kepentingan nasional.
c.       citra positif indonesia ditingkatkan dan diperluas dengan prpmosi,lobi internasional,pertukaran pelajar/mahasiswa,kegiatan olahraga.
d.      perjuangan mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia dalam forum regional dan global.

4.6 Pengaruh Aspek Ekonomi

4.6.1 Konsep Ekonomi Indonesia

   Perekonomian indonesia mengacu pada UUD 1945 yang menyataan bahwa sistem perekonomian indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.perekonomian nasional diselenggarankan berdasarkan asas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,efisiensi berkeadilan ,berkelanjutan,berwawasan likungan ,kemandirian ,serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Sistem ekonomi indonesia juga disebut perekonomian kerakyatan.kemakmuran rakyat yang dimaksud adalah kemakmuran rakyat indonesia ,termasuk yang berada dipulau pulau terpencil ,di gunung , di tengah hutan . Dalam era globalisasi ,suatu bangsa tidak mungkin menutup diri dari sistem ekonomi dunia,indonesia juga terbuka terhadap perkembangan ekonomi dunia.keberanian indonesia ikut General Agrement on Tariffs and Trade (GATT).

4.6.2 Ketahanan Ekonomi

  Ketahanan ekonomi ialah kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketanguhan kekuatan nasional dalam menghadapi AGTT dari luar naupun dalam ,langsung tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara Republik Inonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
   Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi ekonomi bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis ,mandiri,berdaya saing tinggi , mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.pembangunan ekonomi diarahkan pada kemantapan ketahanan ekonomi melalui iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan iptek,tersediahnya barang dan jasa.

4.6 Pengaruh aspek ekonomi

Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang meliputi produksi,distribusi,konsumsi barang atau jasa serta dengan usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat.sistem ekonomi yang dianut suatu bangsa akan memberi corak perekonomian negara.sistem ekonomi laberal murni maupun dengan orientasi pasar bebas murni akan sangat peka terhadap pengaruh dari luar.
4.6.1        Konsep Ekonomi Indonesia
Perekonomian Indonesia mengacu pada UUD 1945 yang menyatakan bahwa sistem perekonomian indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan  roda perekonomian untuk kesejahteraan bangsa.

4.6.2        Ketahanan Ekonomi
Ketahanan ekonomi ialah kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara.

4.7         Pengaruh Aspek Sosial Budaya

Istilah sosial buadaya (sosbud) mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia, yaitu segi sosial yang mengadakan kerja sama demi kelangsungan hidupnya; segi budaya yang merupakan keseluruhan tata cara hidup.

4.7.1        Struktur Sosial Indonesia
Pembangunan nasional selama ini menghasilkan struktur sosial yang cukup beragam. Sejalan dengan modernisasi, perkembangan zaman dan iptek, fragmentasi.

4.7.2        Kebudayaan Daerah
Suku bangsa yang mendiami suatu daerah, kebudayaannya sendiri sering disebut kebudayaan daerah yang menjadi sistem nilai yang menuntun sikap, prilaku dan gaya hidup.

4.7.3        Ketahanan sosial budaya
Ketahanan sosbud adalah kondisi dinamis budaya indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan, dan kemampuan mengembangkan kekuatan nasional.

4.8        Pengaruh Aspek  Pertahanan Nasional

Pertahanan dan keamanan (hankam) adalah aspek kehidupan nasional yang mempunyai fungsi pemerintahan dan NKRI dengan mengikutsertakan seluruh rakyat indonesia dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta Polisi Republik Indonesia (POLRI) sebagai intinya.
4.8.1        Pokok-pokok Pertahanan Negara Indonesia
1.      Pokok-pokok pikiran
Komponen pertahanan negara :
a.       Komponen utama : TNI yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan
b.      Komponen cadangan : TNI yang telah disiapkan untuk memperkuat kekuatan komponen utama
c.       Komponen pendukung : Sumber daya nasional berupa SDM

2.      Hakikat, Dasar, Tujuan, dan Fungsi Pertahanan Negara
a.       Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang diselenggarakan dengan kesadaran hak dan kewajiban warga negara
b.      Dasar pertahanan negara disusun atas prinsip demokrasi, HAM, kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional dan internasional dan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kelautan.
c.       Tujuan pertahanan negara menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
d.      Fungsi pertahanan negara telah mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah NKRI sebagai satu kesatuan pertahanan.

3.      Penyelenggaraan Pertahanan Negara
Pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina kemampuan, daya tangkal negara dan bangsa, serta menanggulangi setiap ancaman yang disiapkan secara dini dan diselenggatakan oleh pemetintah.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara (pasal 27/3 UUD 1945) yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamaan negara (pasal 30/1 UUD 1945). Keikutsertaan warga negara melalui
a.     Pendidikan kewarganegaraan
b.     Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
c.     Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dan
d.    Pengabdian secara profesi.

4.      Pengelolaan dan Pembinaan Kemampuan Pertahanan Negara
Pengelolaan sistem pertahan yang dipegangi oleh presiden, ditujukan untuk kepentingan nasional dan mendukung kebijakan nasional di bidang pertahanan. Pembinaan kemampuan pertahanan ditujukan untuk terselenggarakan sebuah pertahanan negara, dilakukan dengan memperhatikan prinsip berkelanjutan, keragaman, dan produktivitas lingkungan hidup.

4.8.2 Pokok-Pokok Keamanan Negara Indonesia
     Pokok-pokok keamanan negara Infonesia dinyatakan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Replubik Indonesia (Polri).
1)    Tugas Polri
Tugas pokok polri
a.    Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
b.   Menegakkan hukum
c.    Memberi perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat

2)    Pembinaan Polri
Untuk melaksakan tugas Polri harus memilikikemampuan profesi dengan pembinaan etika profesi dan pengembangan pengetahuan serta pengalamannya di  bidang teknis kepolisian melalui pendidikan, pelatihan, dan penugasan secara berjenjang dan berlanjut.

3)    Tantangan Polri
Perkembangan kemajuan masyarakat yang cukup pesat, seiring dengan merebaknya fenomena supremasi hukum, HAM, globalisasi, demokrasi, desentralisasi dan akuntabilitas; telah melahirkan berbagai paradigma baru melihat tugas, fungsi,wewenang, dan tanggung jawab Polri.

4.8.3 Ketahanan Pertahanan dan Keamaan Indonesia
1.    Hankam harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara yang berisi ketangguhan, kemampuan dan kekuatan melalui penyelenggaraan sistem pertahanan keamanan rakyat dan kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
2.    Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebij vinta kemerdekaan dan kedaulatan, mempertahankan kemerdekaan dan menjaga kedaulatan negara.
3.    Pembangunan kekuatan hankam dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan demi kesinambungan pembangunan dan kelangsungan hidup nasional.
4.    Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin segenap rakyat indonesia.
5.    Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan hankam
6.    Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan hankam harus diselenggarakan oleh manusia yang berbudi luhut, arif, bijaksana, menghormati HAM, dan menghayati makna nilai dan hakikat perang dan damai.
7.    Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional; TNI berpedoman pada Sapta Marga.
8.    Sebagai kekuatan inti keamanan dan ketertiban masyarakat, polri berpedoman pada  Tibrata dan Catur Prasetya dan dikembangkan sebagai kekuatan keamanan dan penciptaan ketertiban.
9.    Kesadaran dan ketaatan measyarakat kepafa hukum perlu terus ditingkatkan.
10.     Dengan demikian ketahanan hankam ialah kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat.


5. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia
            Untuk mewujudkan keberhasilan ketanahan nasional, WNI perlu
a.       Memiliki semangat berjuang dalam bentuk nonfisik dalam konsep ketahanan nasional, dan
b.      Sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek ipoleksosbudhakam sehingga dapat mengantisipasinya.
Indonesia baru akan tercipta dengan membentuk pemerintah yang baik (good govermance) dengan ciri partisipatoris, rule of law transparan, responsif, pendekatan konsesus, membuka kesempatan yang sama dan adil, efisien dan efektif, akuntabilitas, bervisi strategi, dan sebagai fasilisator.
1)        Sistem politik yang dapat menyerap aspirasi rakyat melalui komunikasi politik antar suprastruktur, infrastruktur dan substruktur politik.
2)        Sistem ekonomi yang bertumpu pada kekuatan rakyat dan resources based, berorientasi pada masa depan, mandiri, berdaya saing tinggi, mampu mengembangkan potensi ekonomi nasional dan tersebarkan pusat pertumbuhan ekonomi.
3)        Sistem sosbud menciptakan manusia dan masyarakat yang beriman, bertakwah, nasionalis, bebas dari rasa takut, demokratis, disiplin, produktif, inovatif, harmonis SARA damai, saling memahami, dan mendukung keberadaan masing-masing.
4)        Sistem hukum dijabarkan secara utuh, terpadu, meyeluruh yang mampu
a.         Mengatur, membela, dan mengayomi rakyat
b.        Meningkatkan harkat dan martabat rakyat
c.         Mamantapkan kesadaran hak dan kewajiban rakyat
d.        Terwujudnya produk hukum tertulis dan tidak tertulis.
5)        Sistem hankam tercipta sistem pertahanan kemaanan rakyat semesta (sishankamrata) tangguh dan selalu siap dikerahkan dan digunakan untuk menanggulangi ancaman didukung oleh kesadaran bela negara rakyat.
Keberhasilan dalam mempertahankan dan mengembangkan ketahanan nasional harus diimplementasikan dalam pembangunan nasional. Dengan partisipasi seluruh bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan, ketahanan nasional Indonesia akan menjadi tangguh dan kokoh.


BAB III

KESIMPULAN


3.1 Kesimpulan

1.         Dalam pembentukan ketahan nasional di suatu bangsa diperlukan geostrategi sebelumnya agar terwujudnya tujuan nasional.
2.         Geostrategi Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan perang tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan.
3.         Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, dan UUD 1945.
4.         Ketahanan Nasional yang dapat dipandang sebagai konsepsi dan strategi meliputi aspek-aspek kemasyarakatan dari kehidupan Nasional kita yaitu ideology, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
5.         Salah satu ketahanan Nasional ialah ketahanan Nasional di bidang politik yaitu kondisi dinamika ketahanan politik bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung dan tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan Negara Republik Indonesia berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang 1945.
6.         Dalam rangka ketahanan Nasional di bidang politik, maka system politik tersebut harus mampu memenuhu fungsi-fungsi yaitu : mempertahankan pola, mengatur dan menyelesaikan pertentangan-pertentangan, mampu menyesuaikan diri dengan perubahan, mampu mencapai tujuan, mampu mengadakan integrasi.

3.2 Saran

Menerapkan ketahanan nasional memang tidak mudah. Perlu adanya usaha dan kerja keras yang melibatkan seluruh warga indonesia agar negara dapat damai dan sejahtera. Sebagai seorang pemuda dan pemudi harusnya kita dapat mempertahankan ketahanan bangsa kita.hal-hal yang dapat kita lakukan antara lain:
Ø  Mengerti dan faham akan negara kita sendiri,baik sejarah maupun norma serta undang-undang dan peraturan yang ada
Ø  Melakukan hal-hal positif yang membuat bangsa kita lebih hebat.misalnya dengan prestasi diluar negeri sehingga bangsa lain melihat kita sebagai bangsa yang sangat dibutuhkan oleh bangsa lain.terutama dalam Iptek.
Ø   Bersatu padu dalam menjaga persatuan tanpa membedakan ras,suku dan agama
Ø  Menjadikan bangsa kita ini menjadi suatu keluarga.yaitu dimana anggota yang keluarga yang satu terancam maka anggota keluarga yang lain ikut membantu pertahanan anggota keluarga yang terancam tersebut.
Ø  Tidak mudah terprovokasi oleh provokator
Ø  Bersifat dan berjiwa pancasialis serta mengikuti ajaran-ajaran yang ada di dalam pancasila dari sila pertama sampai sila kelima.










DAFTAR PUSTAKA


Anderson, benedict. 1999. Komunitas-komunitas Imajiner; Renungan tentang Asal-usul dan Penyebaran Nasionalisme. Terjemahan Omi Intan Naimi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan Insist
Arifin, Muhamad. 2006. Kontinuitas dan Perubahan Nasionalisme di Indonesia dalam Perspektif Global dan Lokal
                 http://fisip.unmul.ac.id.nasionalisme/html
Armaidy, Armawi. 2004. Ketahanan Nasional. Makalah pada Pelatihan Pendidikan Kewarganegaraan, Plembang, Agustus 2004. Jakarta: Ditjen Pendidikan Tinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar